(14/01/2013) Paris Saint Germany (PSG) dipaksa mengakui kekalahan telak oleh Manchester United (MU) dengan skor 0-3 dalam laga persabahatan bertajuk "Tes PES 2013". Ujicoba malam ini, diselingi semilir angin malam, masuk melalui jendela dan pintu yang terbuka lebar. Nyamuk kurus, setengah gemuk dan gemuk ikut nimbrung meramaikan serunya pertandingan di stadiun kebanggan MU, Old Trafford.
Usai bermain, dua orang kawan ini kemudian bercanda dan bercerita ngalor-ngidul, nda jelas. Mulai dari romansa ala sinetron indonesia sampai bollywood india terasa menyengkan. Dua Jomblo yang sudah "ngebet" menikah namun belum mendapatkan jodoh yang "klik" di hati, pada akhirnya bermuara pada pembicaraan serius mengenai cita-cita masa depan. Lucu rasanya umur setua (27 tahun) ini masih berbicara tentang cita-cita.
Dua orang pemuda tampan ini, rupanya memiliki persamaan cita-cita. Lebih dari sekedar cita-cita tapi masalah harga diri dan pembuktian kepada orang-orang yang mereka kasihi terutama orang tua. Sebuah pembuktian diri bahwa mereka mampu beranjak menjadi orang sukses dengan cara mereka sendiri. Jauh dari cara-cara "aman" dan "nyaman" sebagaimana saran dari keluarga mereka. Pilihan nyaman itu adalah menjadi seorang PNS di daerah tempat mereka tinggal. Pilihan yang "masuk akal" sebab dengan status pendidikan yang mereka sandang saat ini menjadi salah satu bekal dapat menjadi tumpuan tuk meraih kesuksesan di PNS. Tidak ada yang salah dari itu, bukan pula profesi itu tidak layak akan tetapi ada hal yang lebih menantang yang ingin diraih, ada cita-cita dan harapan yang ingin diwujudkan namun tidak melalui jalan sebagai seorang PNS. Tidak dipungkiri bahwa negara ini telah menolong ratusan juta manusia melalui PNS, mereka makan sampai dapat menyekolahkan anaknya pada tingkatan yang lebih tinggi dengan bantuan PNS. Profesi yang sangat mulia dan seharusnya hanya untuk orang-orang yang bermental melayani dan berhati mulia serta tulus dalam berbuat yang cocok mendapatkan posisi ini.
Akhir pembicaraan pun mereka saling menyemangati untuk bisa segera move on dari zona galau menuju pencerahaan kehidupan. Step by step langkah sudah disusun dengan rapi tinggal dibukukan agar tetap menjadi acuan untuk bertindak. Semua orang tidak akan pernah tahu apa yang akan dia hadapi, apa yang akan menimpanya, hanya rencana dan peramalan ala manusia yang begitu lemah di hadapan Tuhannya menjadi satu dari sekian banyak yang memunculkan optimisme. Tidak terlalu percaya diri juga tidak jatuh pada lembah kenistaan negativitas yang berlebihan. Manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang punya Kehendak. Manusia Hanya bisa melakukan, Tuhan yang memutuskan jalan terbaik bagi HambaNya. Semua yang gaib itu Rahasia Tuhan dan Manusia itu Lemah. Jadi mereka sepakat untuk melakukan apa yang bisa mereka usahakan, biar Tuhan yang memberikan petunjuk jalan, dan Harapan, Doa hanya padaNya tercurahkan. Kita tinggal menunggu Keajaiban itu datang.
Tak terasa malam semakin larut jam HP menunjukan Pukul 02.30 Wib pada hari setelahnya. Mereka menyepakati mengakhiri perbincangan malam ini dan pulang dengan rasa lega satu sama lain sudah dapat saling membantu, menasehati dan memotivasi.
Salam Sundul, Gan....
Ahahahaiiii.... Aseeeek....